Kamis, 22 Desember 2011

Ini Dia Biang Keladinya


                Telah terjadi banyak kerusakan di planet bumi kita. Ulah – ulah manusia yang sangat konsumtif telah menyebabkan banyak efek negatif pada alam. Banyak spesies hewan maupun tanaman yang telah punah, karena kehilangan habitat mereka. Berikut ini merupakan 10 negara penyumbang kerusakan di bumi menurut penelitian dari sebuah institut teknologi lingkungan di Adelaide, Australia pada tahun 2002.

10. Peru
                Dari total 179 negara, Peru adalah peringkat 2 dalam pengkapan liar di laut. Tidak hanya itu, Peru juga menempati peringkat ke 7 untuk penangkapan spesies yang terancam punah secara illegal. Perdagangan dan penangkapan yang berlebihan terhadap spesies terlarang menjadi penyebab utama Peru sebagai negara ke 10 penyumbang kerusakan terbesar di bumi.

9. Australia
                Australia berada di posisi ke 7 terburuk dalam hal penggunaan lahan menjadi tempat tinggal, posisi ke 9 untuk penggunaan pupuk terbanyak, dan posisi ke 10 sebagai negara yang telah kehilangan hutan alamnya. Namun sekarang, sekitar 11,5 % dari keseluruhan lahan di Australia dilindungi oleh pemerintah demi melindungi tingkat konversi lahan yang mulai tak terkendali. Lahan – lahan ini merupakan tempat tumbuhnya pepohonan.

8. Rusia
                Hanya sedikit penduduk Rusia yang memiliki akses air minum yang bersih. Sumber air utamanya telah tercemar oleh limbah perkotaan dan nuklir. Rusia menempati posisi ke 4 sebagai negara dengan pencemaran air  terburuk. Tak hanya itu, Rusia juga menempati peringkat ke 5 untuk kualitas udara emisi CO2 terburuk dan peringkat ke 7 untuk penangkapan ikan di laut.

7. India
                India menempati posisi ke 3 dunia untuk pencemaran air karena persaingan air di berbagai sektor yang semakin meningkat. Persaingan inilah yang menjadikan pesatnya sumber daya alam berharga di India berkurang. Hancurnya habitat satwa liar perairan juga diebabkan oleh polusi air. Tak hanya itu, India menempati posisi 8 untuk spesies terancam, penangkapan liar di laut dan emisi CO2.

6. Mexico


                Terdapat lebih banyak spesies tanaman dan hewan di Mexico, yakni 450 jenis mamalia, 1000 jenis burung, 693 jenis reptil, 285 jenis amfibi, dan lebih dari 2000 ikan. Lalu pada sekitar tahun 1990 – an, 64 mamalia, 36 burung, 18 reptil, 3 amfibi, dan sekitar 85 jenis ikan di ketahui terancam. Mexico menempati peringkat pertama untuk spesies terancam karena Mexico tidak mengikuti perjanjian internasional utama untuk menghentikan perdagangan flora dan fauna terancam yang hampir punah. Mexico juga menempati peringkat 9 pada tingkat kehilangan hutan alam paling banyak di dunia.

5. Jepang
                Jumlah tuna sirip biru Atlantik dewasa mengalami penurunan di tahun 2004, bila dibandingkan dengan tahun 1975 di mana Jepang memiliki seperempat dari pasokan dunia dari lima besar spesies ikan tuna, yakni sirip biru, sirip biru selatan, Big Eye, Madidihang, dan Albacore. Jepang pun  menempati peringkat 4 untuk penangkapan ikan di laut. Jepang juga mendapat peringkat ke 5 untuk konversi habitat alam dan pencemaran air, seta peringkat ke 6 untuk emisi CO2.

4. Indonesia
                Indonesia merupakan wilayah padat hutan di tahun 1950, namun 40%-nya kini telah hilang hanya berselang waktu 50 tahun. Dari yang awalnya hutan hujan tropis di Indonesia memiliki luas 162 juta Ha2 menjadi hanya 98 juta Ha2. Oleh karenanya, Indonesia menempati peringkat 2 atas hilangnya hutan alam. Hal ini juga penyebab Indonesia menempati peringkat 3 sebagai tempat untuk spesies terancam. Di samping itu, Indonesia menempati peringkat ke 3 untuk emisi CO2, 6 untuk penangkapan di laut, 6 untuk penggunaan pupuk, dan 7 untuk pencemaran air.

3. China
                China menempati peringkat 1 untuk pencemaran air di dunia karena tercemarnya perairan pesisir China oleh minyak, pestisida, dan air limbah. Organisasi Kesehatan Dunia baru – baru ini memperkirakan bahwa hampir 100.000 orang meninggal pertahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh polusi air karena lebih dari 70% danau dan sungai di China tercemar, dan kejadian terbesar terjadi di lingkungan rumah. China juga lebih mementingkan pempangunan ekonomi dibandingkan dengan usaha perawatan lingkungan.

2. Amerika Serikat ( USA )
                Amerika merupakan pengguna pupuk nitrogen, fosfor, dan potassium ( NPK )terbanyak . Amerika Serikat juga menempati posisi 1 untuk emisi CO2, peringkat 2 untuk tempat polusi air, peringkat 3 untuk penangkapan ikan di laut, dan peringkat ke 9 untuk spesies terancam.

1. Brazil
                Dari ketujuh kategori yang menjadi pertimbangan penilitian ini, Brazil menempati semua peringkat sepuluh teratas dalam kategori penyumbang kerusakan terbesar di bumi, kecuali penangkapan ikan di laut. Peringkat 1 diraih Brazil untuk kehilangan hutan alam, 3 untuk penggunaan pupuk, 4 untuk jumlah spesies terancam, 4 untuk emisi CO2, dan 8 untuk pencemaran air.

1 komentar: