Kopi merupakan minuman yang sering disantap pagi hari sebagai teman membaca koran. Kopi juga sering diminum sebagai teman begadang mengerjakan tugas – tugas yang setumpuk. Bagi sebagian orang, meminum kopi sudahlah menjadi sebuah kebiasaan. Salah seorang teman saya bahkan meminum 2 – 3 gelas kopi sehari. Rasanya yang khas dan aromanya yang harum memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya tentang rasa dan aromanya, sudahkah anda mengetahui lebih jauh tentang kopi ? Di sini saya akan mengulas tentang dua jenis kopi, yakni Arabica dan Robusta.
Kopi Arabica
Biji kopi Arabika merupakan biji kopi tertua di dunia. Biji kopi ini paling panyak dibudidayakan, dengan persentase 74% dari jumlah biji – bijian yang ditanam di dunia. Kopi Arabika dapat tumbuh di ketinggian 600 – 1.800 meter di atas permukaan laut. Dibutuhkan jangka waktu 6 – 9 bulan untuk menjadi biji yang matang. Kopi jenis ini dijual dengan harga tinggi, lebih tinggi dari biji kopi lainnya karena tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi dan padat karya. Biji ini harus dipanen sesegera setelah matang untuk mencegah dari rasa dan bau tanah. Selain itu, kopi Arabika dijual dengan harga menjulang karena biasanya diproses dengan metode basah yang memakan biaya lebih besar dengan metodi kering.
Kopi Robusta
Biji kopi Robusta ditemukan tumbuh liar di Kongo sekitar tahun 1870. Kopi Robusta umumnya dibudidayakan di Afrika Barat dan Asia Tenggara. Kopi jenis ini tumbuh di permukaan laut hingga ketinggian 600 meter. Dibandingkan dengan kopi Arabika, kopi jenis ini tahan pada kelembaban dan tahan terhadap penyakit. Kopi jenis ini matang lebih cepat dari kopi Arabica dan menghasilkan buah kopi yang lebih banyak. Tidak seperti biji kopi Arabica, biji kopi ini tidak akan jatuh setelah matang. Karena biaya produksi yang lebih murah, terkadang kopi Robusta dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan rasa dan aroma kopi yang lebih terasa dan menurunkan kadar kafein yang ada pada kopi Robusta.
kopi :D
BalasHapus